Pengertian Awan, Proses Terjadinya Dan Jenis-Jenis Awan
May 18, 2017
Edit
Hallo...jumpa lagi ya gaes. Kali ini kita akan membahas ihwal awan. Masih ingatkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas ihwal benda langit? Meskipun awan yakni sesuatu yang tampak di langit, namun awan ini tidak termasuk benda langit.
Jika ada pertanyaan, sebutkan yang termasuk benda langit? Pertanyaan mirip ini ada pada bahan IPA kelas 1 SD. Rata-rata adik-adik kita niscaya menjawab matahari, bulan, bintang, awan, pelangi. Kalau awan termasuk benda langit, berarti burung, pesawat, layang-layang juga termasuk benda langit dunk. Kan mereka juga berada di angkasa. Tapi ya memang begitulah logika anak-anak.
Oh iya, kalau awan bukan benda langit, kemudian awan benda apaan? Ok deh, mirip yang kita lihat keberadaan awan kan di langit, namun awan bukanlah benda langit. Awan merupakan lukisan langit demikian juga dengan pelangi. Awan ini bisa bermacam-macam bentuknya tergantung dari pelukisnya mau digambar mirip apa.
Seperti beberapa hari yang kemudian tepatnya menjelang malam Maulid Nabi Muhammad, warga dihebohkan dengan fenomena langka yang sangat menakjubkan dengan munculnya awan berbentuk lafadz Allah di langit Kediri. Fenomena alam mirip ini juga pernah terjadi di beberapa daerah dan biasanya masyarakat menghubung-hubungkannya dengan moment-moment bersejarah. Bahkan aku pernah melihat awan yang berbentuk ibarat salam tiga jari hehe.
Bentuk-bentuk awan yang kita jumpai bahwasanya hanya sebagai isyarah saja dan masih banyak lagi bentuk-bentuk awan sebagai gejala kebesaran Allah yang ditunjukkan kepada insan biar kita mau merenung dan menjadikannya sebagai pelajaran.
Apabila awan sudah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan tersebut akan menjadi semakin berat. Karena masih berada tidak jauh jaraknya dari permukaan bumi, maka ada imbas gaya gravitasi bumi yang terus menariknya ke bawah. Ketika tekanan sudah semakin rendah, tingkat kejenuhannya semakin tinggi dan bisa menawarkan reaksi pada gumpalan awan tadi yang mengakibatkan proses terjadinya hujan. Akhirnya sampailah pada satu keadaan titik-titik tersebut akan terus jatuh ke bawah dan turunlah sebagai hujan.
Namun bila titik-titik air tersebut bertemu dengan udara panas, titik-titik air akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang mengakibatkan awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terdapat di dalam awan silih berganti menguap serta mencair. Dan inilah yang mengakibatkan terkadang ada awan yang tidak membawa hujan.
• Awan Cirrus (Sirrus), yaitu awan yang berbentuk serabut-serabut halus berwarna putih dan berserat mirip bulu ayam. Awan sirrus mengambang paling tinggi dari semua awan. Munculnya awan sirrus berarti menandakan cuaca cerah.
• Awan Cumulus (Kumulus), yaitu awan yang berbentuk gumpalan putih. Awan kumulus mengambang di bawah awan sirrus. Awan kumulus menandakan cuaca panas dan kering.
• Awan Stratus, yaitu awan yang berbentuk lembaran tipis berlapis-lapis dan membentang mendatar tersebar luas hingga menutupi langit secara merata. Awan ini mengambang paling bersahabat dengan permukaan bumi. Awan ini sanggup mengakibatkan hujan gerimis.
Pada tahun 1894, Komite Cuaca Internasional mengadakan kongres di Uppsala (Swedia). Dari hasil kongres tersebut disepakati pembagian awan dalam 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.
Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi yakni :
Awan Cirrus (Ci)
Awan Cirrus mempunyai bentuk serabut-serabut halus berwarna putih mirip serat bulu burung. Awan Cirrus ini biasanya berada pada ketinggian lebih dari 5 kilo meter. Bentuknya yang terkadang ibarat kristal es, serta berada pada tempat yang tinggi ini menandakan bahwa suhu yang ada pada awan ini sangat rendah meskipun berada di animo panas. Awan Cirrus tidak sanggup menghasilkan curah hujan alasannya letaknya yang begitu tinggi di atmosfer.
Awan Cirrocumulus (Ci Cu)
Awan Cirrocumulus mempunyai bentuk bulatan-bulatan yang bergerombol ibarat bulu domba. Polanya yang saling terputus dan terhubung ini tampak selalu di penuhi oleh kristal es yang sangat gampang sekali membeku. Awan jenis ini berpotensi mendatangkan hujan. Namun hujan tersebut tidak hingga pada permukaan bumi. Biasanya awan-awan yang jatuh ini nantinya akan bercampur dengan salju.
Awan Cirrostratus (Ci St)
Awan Cirrostratus berbentuk mirip kelambu putih yang halus dan rata menutupi sebagian atau seluruh langit sehingga langit tampak cerah. Awan ini terkadang juga terlihat mirip anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan Cirrostratus sering menimbulkan halo (lingkaran) yang mengelilingi matahari dan bulan. Hal ini biasanya terjadi di negara yang beriklim tropis pada animo kemarau.
Awan yang tergolong ke dalam awan sedang yakni :
Awan Altocumulus (A cu)
Awan Altocumulus mempunyai bentuk yang bulat-bulat serupa bola yang tebal, dengan ukuran kecil dan berjumlah banyak. Warna awan ini biasanya putih pucat, bahkan hingga kelabu. Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak saling bergandengan. Awan jenis ini biasanya muncul di waktu senja. Banyak orang yang resah membedakan antara awan Altocumulus dengan Cirrocumulus. Cara membedakannya yakni dari warnanya. Jika Altocumulus berwarna putih, sedangkan Cirrocumulus berwarna kelabu. Awan jenis ini biasanya di temukan di beberapa tempat tertentu, mirip di atas pegunungan.
Awan Altostratus (A St)
Awan Altostratus mempunyai bentuk yang meluas mencakup hampir keseluruhan langit, menyebar di angkasa dengan tebal, serta berwarna putih kelabu. Bentuk awan mirip ini biasanya menandakan akan turun hujan. Awan ini terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
Awan yang tergolong ke dalam awan rendah yakni :
Awan Stratocumulus (St Cu)
Awan Stratocumulus yakni awan berbentuk bola-bola yang mempunyai lapisan tipis namun meluas hingga menutupi langit sehingga tampak mirip gelombang lautan. Warnanya yang putih serta beberapa pecahan yang kelabu bisa terjadi ketika senja tiba hingga petang hari. Jenis awan ini tidak menimbulkan hujan. Pergerakan awan ini biasanya cenderung dari arah horizontal kemudian vertical. Bentuknya yang mirip rekahan, yang mana akan terlihat cahaya matahari berusaha masuk melalui celah-celah sempitnya.
Awan Stratus (St)
Awan Stratus yakni awan yang mempunyai lapisan yang melebar mirip kabut yang berada pada ketinggian sangat rendah, yakni sekitar 2000 meter. Awan ini biasanya tampak di ujung lautan dengan tekstur tipis dan berlapis-lapis. Awan stratus berkembang mengikuti arah aliran angin yang mengakibatkan udara terkondensasi pada ketinggian yang rendah. Awan ini berbentuk datar dengan warna abu-abu. Awan ini sanggup mengakibatkan hujan gerimis.
Awan Nimbostratus (Ni St)
Awan Nimbostratus yakni awan yang berada pada ketinggian rendah yang tidak menyebar dan tanpa bentuk. Dengan bentuknya yang berat, bulat, tidak beraturan di ujungnya. Awan ini menyebar cukup luas memenuhi angkasa, berwarna putih gelap. Awan ini berlapis dan mencurahkan hujan atau salju. Keberadaan awan Nimbostratus ini mengakibatkan jarak pandang yang rendah dan akan menghalangi sinar matahari. Hujan yang tercurah dari awan ini tidak lebat, tetapi berlangsung usang dan merata.
Awan yang tergolong ke dalam awan perkembangan vertikal yakni :
Awan Cumulus (Cu)
Awan Cumulus yakni awan tebal dengan puncak-puncak yang tinggi, terbentuk di siang hari alasannya udara naik. Jika berhadapan dengan matahari terlihat terperinci dan bila memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu. Meskipun hanya dengan bayangan pada satu sisi saja, tetap menimbulkan warna terperinci sebelah dan satu sisi lainnya berwarna kelabu.
Awan Cumulonimbus (Cu Ni)
Awan Cumulonimbus yakni awan yang menimbulkan hujan dengan disertai kilat dan guntur. Awan ini mempunyai volume yang besar dengan posisi yang rendah namun mempunyai puncak yang tinggi dan melebar. Awan yang tebal ini sebagai menandakan akan adanya angin ribut di suatu daerah. Awan jenis ini terbentuk pada ketinggian sekitar 2000-16.000 meter dengan ukurannya yang sangat besar yakni mencapai 3.900 meter persegi dengan ketinggian 6.000 meter. Awan ini sifatnya membahayakan alasannya berpotensi menimbulkan badai. Angin ini membawa segala fenomena alam termasuk adanya angin tornado yang sering terjadi di Amerika.
Itulah bahan ihwal Pengertian Awan, Proses Terjadinya dan Jenis-jenis Awan yang bisa aku bagikan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua.
Jika ada pertanyaan, sebutkan yang termasuk benda langit? Pertanyaan mirip ini ada pada bahan IPA kelas 1 SD. Rata-rata adik-adik kita niscaya menjawab matahari, bulan, bintang, awan, pelangi. Kalau awan termasuk benda langit, berarti burung, pesawat, layang-layang juga termasuk benda langit dunk. Kan mereka juga berada di angkasa. Tapi ya memang begitulah logika anak-anak.
Oh iya, kalau awan bukan benda langit, kemudian awan benda apaan? Ok deh, mirip yang kita lihat keberadaan awan kan di langit, namun awan bukanlah benda langit. Awan merupakan lukisan langit demikian juga dengan pelangi. Awan ini bisa bermacam-macam bentuknya tergantung dari pelukisnya mau digambar mirip apa.
Seperti beberapa hari yang kemudian tepatnya menjelang malam Maulid Nabi Muhammad, warga dihebohkan dengan fenomena langka yang sangat menakjubkan dengan munculnya awan berbentuk lafadz Allah di langit Kediri. Fenomena alam mirip ini juga pernah terjadi di beberapa daerah dan biasanya masyarakat menghubung-hubungkannya dengan moment-moment bersejarah. Bahkan aku pernah melihat awan yang berbentuk ibarat salam tiga jari hehe.
Bentuk-bentuk awan yang kita jumpai bahwasanya hanya sebagai isyarah saja dan masih banyak lagi bentuk-bentuk awan sebagai gejala kebesaran Allah yang ditunjukkan kepada insan biar kita mau merenung dan menjadikannya sebagai pelajaran.
Pengertian Awan
Secara umum, pengertian awan yakni sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi alasannya adanya pengembunan / pemadatan uap air yang terdapat di dalam udara sesudah melampaui keadaan titik jenuh. Awan mempunyai imbas yang cukup besar terhadap keadaan cuaca. Awan sanggup menawarkan petunjuk ihwal keadaan cuaca pada beberapa jam atau beberapa hari mendatang.Proses Terbentuknya Awan
Air yang ada di seluruh permukaan bumi naik melalui proses penguapan yang di bantu oleh matahari. Udara panas mengakibatkan air semakin gampang menyengat untuk naik ke atas dan karenanya sampailah pada satu lapisan atmosfer yang mempunyai suhu lebih rendah.Apabila awan sudah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan tersebut akan menjadi semakin berat. Karena masih berada tidak jauh jaraknya dari permukaan bumi, maka ada imbas gaya gravitasi bumi yang terus menariknya ke bawah. Ketika tekanan sudah semakin rendah, tingkat kejenuhannya semakin tinggi dan bisa menawarkan reaksi pada gumpalan awan tadi yang mengakibatkan proses terjadinya hujan. Akhirnya sampailah pada satu keadaan titik-titik tersebut akan terus jatuh ke bawah dan turunlah sebagai hujan.
Namun bila titik-titik air tersebut bertemu dengan udara panas, titik-titik air akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang mengakibatkan awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terdapat di dalam awan silih berganti menguap serta mencair. Dan inilah yang mengakibatkan terkadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Bentuk-bentuk Awan
Berdasarkan bentuknya awan dibedakan menjadi 3 yaitu:• Awan Cirrus (Sirrus), yaitu awan yang berbentuk serabut-serabut halus berwarna putih dan berserat mirip bulu ayam. Awan sirrus mengambang paling tinggi dari semua awan. Munculnya awan sirrus berarti menandakan cuaca cerah.
• Awan Cumulus (Kumulus), yaitu awan yang berbentuk gumpalan putih. Awan kumulus mengambang di bawah awan sirrus. Awan kumulus menandakan cuaca panas dan kering.
• Awan Stratus, yaitu awan yang berbentuk lembaran tipis berlapis-lapis dan membentang mendatar tersebar luas hingga menutupi langit secara merata. Awan ini mengambang paling bersahabat dengan permukaan bumi. Awan ini sanggup mengakibatkan hujan gerimis.
Pada tahun 1894, Komite Cuaca Internasional mengadakan kongres di Uppsala (Swedia). Dari hasil kongres tersebut disepakati pembagian awan dalam 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.
1. Kelompok Awan Tinggi
Di tempat tropis, awan ini terletak pada ketinggian 6-18 km. Di tempat yang beriklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km. Sedangkan di tempat kutub terletak pada ketinggian 3-8 km.Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi yakni :
Awan Cirrus (Ci)
Awan Cirrus mempunyai bentuk serabut-serabut halus berwarna putih mirip serat bulu burung. Awan Cirrus ini biasanya berada pada ketinggian lebih dari 5 kilo meter. Bentuknya yang terkadang ibarat kristal es, serta berada pada tempat yang tinggi ini menandakan bahwa suhu yang ada pada awan ini sangat rendah meskipun berada di animo panas. Awan Cirrus tidak sanggup menghasilkan curah hujan alasannya letaknya yang begitu tinggi di atmosfer.
Awan Cirrocumulus (Ci Cu)
Awan Cirrocumulus mempunyai bentuk bulatan-bulatan yang bergerombol ibarat bulu domba. Polanya yang saling terputus dan terhubung ini tampak selalu di penuhi oleh kristal es yang sangat gampang sekali membeku. Awan jenis ini berpotensi mendatangkan hujan. Namun hujan tersebut tidak hingga pada permukaan bumi. Biasanya awan-awan yang jatuh ini nantinya akan bercampur dengan salju.
Awan Cirrostratus (Ci St)
Awan Cirrostratus berbentuk mirip kelambu putih yang halus dan rata menutupi sebagian atau seluruh langit sehingga langit tampak cerah. Awan ini terkadang juga terlihat mirip anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan Cirrostratus sering menimbulkan halo (lingkaran) yang mengelilingi matahari dan bulan. Hal ini biasanya terjadi di negara yang beriklim tropis pada animo kemarau.
2. Kelompok Awan Sedang
Jenis awan ini terletak pada ketinggian yang beragam. Pada tempat tropis jenis awan ini terdapat pada ketinggian 2-8 km, pada tempat beriklim sedang terletak pada ketinggian 2-7 km, dan tempat yang terletak di kutub utara terletak di ketinggian 2-4 km.Awan yang tergolong ke dalam awan sedang yakni :
Awan Altocumulus (A cu)
Awan Altocumulus mempunyai bentuk yang bulat-bulat serupa bola yang tebal, dengan ukuran kecil dan berjumlah banyak. Warna awan ini biasanya putih pucat, bahkan hingga kelabu. Awan ini bergerombol dan saling berdekatan sehingga tampak saling bergandengan. Awan jenis ini biasanya muncul di waktu senja. Banyak orang yang resah membedakan antara awan Altocumulus dengan Cirrocumulus. Cara membedakannya yakni dari warnanya. Jika Altocumulus berwarna putih, sedangkan Cirrocumulus berwarna kelabu. Awan jenis ini biasanya di temukan di beberapa tempat tertentu, mirip di atas pegunungan.
Awan Altostratus (A St)
Awan Altostratus mempunyai bentuk yang meluas mencakup hampir keseluruhan langit, menyebar di angkasa dengan tebal, serta berwarna putih kelabu. Bentuk awan mirip ini biasanya menandakan akan turun hujan. Awan ini terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.
3. Kelompok Awan Rendah
Awan dengan tipe rendah merupakan awan yang terletak di angkasa dengan ketinggian kurang dari 3 kilo meter.Awan yang tergolong ke dalam awan rendah yakni :
Awan Stratocumulus (St Cu)
Awan Stratocumulus yakni awan berbentuk bola-bola yang mempunyai lapisan tipis namun meluas hingga menutupi langit sehingga tampak mirip gelombang lautan. Warnanya yang putih serta beberapa pecahan yang kelabu bisa terjadi ketika senja tiba hingga petang hari. Jenis awan ini tidak menimbulkan hujan. Pergerakan awan ini biasanya cenderung dari arah horizontal kemudian vertical. Bentuknya yang mirip rekahan, yang mana akan terlihat cahaya matahari berusaha masuk melalui celah-celah sempitnya.
Awan Stratus (St)
Awan Stratus yakni awan yang mempunyai lapisan yang melebar mirip kabut yang berada pada ketinggian sangat rendah, yakni sekitar 2000 meter. Awan ini biasanya tampak di ujung lautan dengan tekstur tipis dan berlapis-lapis. Awan stratus berkembang mengikuti arah aliran angin yang mengakibatkan udara terkondensasi pada ketinggian yang rendah. Awan ini berbentuk datar dengan warna abu-abu. Awan ini sanggup mengakibatkan hujan gerimis.
Awan Nimbostratus (Ni St)
Awan Nimbostratus yakni awan yang berada pada ketinggian rendah yang tidak menyebar dan tanpa bentuk. Dengan bentuknya yang berat, bulat, tidak beraturan di ujungnya. Awan ini menyebar cukup luas memenuhi angkasa, berwarna putih gelap. Awan ini berlapis dan mencurahkan hujan atau salju. Keberadaan awan Nimbostratus ini mengakibatkan jarak pandang yang rendah dan akan menghalangi sinar matahari. Hujan yang tercurah dari awan ini tidak lebat, tetapi berlangsung usang dan merata.
4. Kelompok Awan Perkembangan Vertikal (awan udara naik)
Awan jenis ini mempunyai jarak pandang yang cukup bersahabat dengan permukaan bumi yakni hanya sekitar 500-1500 meter.Awan yang tergolong ke dalam awan perkembangan vertikal yakni :
Awan Cumulus (Cu)
Awan Cumulus yakni awan tebal dengan puncak-puncak yang tinggi, terbentuk di siang hari alasannya udara naik. Jika berhadapan dengan matahari terlihat terperinci dan bila memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu. Meskipun hanya dengan bayangan pada satu sisi saja, tetap menimbulkan warna terperinci sebelah dan satu sisi lainnya berwarna kelabu.
Awan Cumulonimbus (Cu Ni)
Awan Cumulonimbus yakni awan yang menimbulkan hujan dengan disertai kilat dan guntur. Awan ini mempunyai volume yang besar dengan posisi yang rendah namun mempunyai puncak yang tinggi dan melebar. Awan yang tebal ini sebagai menandakan akan adanya angin ribut di suatu daerah. Awan jenis ini terbentuk pada ketinggian sekitar 2000-16.000 meter dengan ukurannya yang sangat besar yakni mencapai 3.900 meter persegi dengan ketinggian 6.000 meter. Awan ini sifatnya membahayakan alasannya berpotensi menimbulkan badai. Angin ini membawa segala fenomena alam termasuk adanya angin tornado yang sering terjadi di Amerika.
Itulah bahan ihwal Pengertian Awan, Proses Terjadinya dan Jenis-jenis Awan yang bisa aku bagikan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua.