Sejarah Dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (Hkn) 2019
April 5, 2021
Edit
KURIKULUM PELAJARANCG: Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 Tahun 2019. Peringatan Hari Kesehatan Nasional diperingati setiap tanggal 12 November oleh bangsa Indonesia meskipun belum terdapat Keputusan Presiden (Keppres) hingga Tahun ini ihwal Hari Kesehatan Nasional, akan tetapi pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kasatmata kepedulian akan pentingnya pendidikan termasuk gerakan hidup sehat di negeri ini. Salah satu misalnya ialah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dimana ini ialah suatu tindakan sistematis dan bersiklus yang dilakukan secara bahu-membahu oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut sejarah singkat Penetapan Hari Kesehatan Nasional dilatarbelakangi dari keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Dari pengalaman pendidikan tersebut, hingga ketika ini perjalanan Pembangunan Kesehatan Nasional selama bertahun-tahun ini sebagai ilham untuk mempercepat terwujudnya Bangsa Indonesia unggul yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing.
Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-55 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mempunyai sejarah penting yang panjang juga bermakna apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 12 November bukan dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Kesehatan Nasional, namun merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah di bidang kesehatan dalam hal ini keberhasilan pemberantasan penyakit malaria yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan menetapkan pelaksanaan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk tercapainya ketersediaan sarana, tenaga pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi jumlah penderita penyakit dan menekan timbulnya wabah penyakit. Meningkatkan perbaikan gizi, ketersediaan sarana sanitasi dan pengembangan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan keluarga sejahtera, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi kesehatan selain juga pelaksanaan kegiatan Pra-HKN untuk menyambut HKN dalam bentuk-bentuk menyerupai pertandingan/perlombaan Kesehatan lingkungan, seminar, workshop, pameran, Penelitian Inovatif bidang kesehatan, dll hingga puncak program dalam rangka memperingati HKN ( Hari Kesehatan Nasional). Hal ini dimaksudkan semoga semua insan Kesehatan mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November hingga kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat dalam pembangunan Kesehatan Nasional selama bertahun-tahun ini sebagai ilham untuk mempercepat terwujudnya Bangsa yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing dengan genarasi sehat mencapai keinginan Indonesia yang unggul.
Adapun tujuan utamanya adalah:
Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Kesehatan Nasional (HKN) menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam membangun bangsa sehat berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.
1. SEJARAH PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019
Sejarah telah mencatat keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta sebagai hari kebangkitan di bidang kesehatan. Dari latar belakang itulah pada risikonya selanjutnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kasatmata kepedulian akan pentingnya pendidikan termasuk gerakan hidup sehat di negeri ini, tanggal keberhasilan penanganan problem kesehatan Nasional dalam hal ini malaria yang menyebabkan ratusan ribu jiwa mati akhir penyakti tersebut maka melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Peristiwa penting kesehatan Nasional 12 November, kemudian kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kesehatan Nasional.
Pada ketika itu, apabila ditilik Menilik kembali ke belakang pada kala 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa mati akhir malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Oleh alasannya ialah itu pemerintah melaksanakan perjuangan pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentulah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM).
Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia. Pembasmian malaria dilakukan dengan memakai obat gres yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat.
5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah menerima derma dari penyakit malaria. Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia atas keberhasilan tersebut alasannya ialah dengan sangat terperinci sejarah telah menulis suatu riwayat di bidang kesehatan dan hal ini akan tertulis sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia.
Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan budaya hidup sehat dan sebagai pendorong untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat. Peringatah HKN juga harus dimaknai dengan perubahan cara berfikir dari makna kesehatan yang semula diarahkan bagaimana menyembuhkan orang sakit, menjadi berfikir bagaimana sehat mental, fisik, spiritual, lingkungan dan faktor pendukung lain; itu berarti masyakat bisa untuk menceegah penyakit. Hal ini mempunyai konsekuensi bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan imbas terhadap bidang kesehatan, memperlihatkan donasi positif dan tidak merugikan insan yang hidup dalam lingkungan dan sikap sehat.
Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.
2. LOGO PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019
Adapun logo peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), ialah sebagai berikut.
Catatan: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 16 Oktober 2019 telah meliris melalui situs resmi promkes.kemkes.go.id mengenai Juknis sebagai pedoman resmi peringatan ke-55 tahun 2019 untuk HKN dalam pedoman logo untuk spanduk, kartu ucapan selamat, baliho pelaksanaan kegiatan Pra-HKN dalam menyambut HKN di 2019.
Baca:
3. TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019
Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI ( promkes.kemkes.go.id ), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Kesehatn Nasional (HKN) tahun 2019 ke 55 ialah "GENERASI SEHAT, INDONESIA UNGGUL”. dengan tema hashtag #sehatmilikkita ini diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan unggul.
4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019
Adapun memaknai HKN tahun 2019 ke-55 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Kesehatan Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, ihwal pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui kegiatan gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, mandiri, unggul yang sehat jasmani, rohani, sosial, bermutu, produktif, berdaya-saing dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat yang mesti dilakukan ditengah kegiatan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna sesungguhnya bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.
Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk pendidikan bangsa yang sehat jiwa raga berkarakter melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal seruan dan Tema Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55 Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-55 Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mempunyai sejarah penting yang panjang juga bermakna apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 12 November bukan dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran suatu organisasi maupun Pahlawan dibidang Kesehatan Nasional, namun merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu kejadian bersejarah di bidang kesehatan dalam hal ini keberhasilan pemberantasan penyakit malaria yang memperlihatkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ialah dengan menetapkan pelaksanaan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk tercapainya ketersediaan sarana, tenaga pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi jumlah penderita penyakit dan menekan timbulnya wabah penyakit. Meningkatkan perbaikan gizi, ketersediaan sarana sanitasi dan pengembangan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan keluarga sejahtera, serta penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan teknologi kesehatan selain juga pelaksanaan kegiatan Pra-HKN untuk menyambut HKN dalam bentuk-bentuk menyerupai pertandingan/perlombaan Kesehatan lingkungan, seminar, workshop, pameran, Penelitian Inovatif bidang kesehatan, dll hingga puncak program dalam rangka memperingati HKN ( Hari Kesehatan Nasional). Hal ini dimaksudkan semoga semua insan Kesehatan mengingat kembali filosofi dari nilai sejarah keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November hingga kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat dalam pembangunan Kesehatan Nasional selama bertahun-tahun ini sebagai ilham untuk mempercepat terwujudnya Bangsa yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing dengan genarasi sehat mencapai keinginan Indonesia yang unggul.
Adapun tujuan utamanya adalah:
- Komitmen seluruh insan Kesehatan baik termasuk pendidikan kesehatan bagi pelajar, keluarga alasannya ialah melihat betapa penting dan strategisnya mengajak masyarakat semoga mempunyai budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan atau sikap yang kurang sehat untuk mencapai keinginan SDM Unggul Indonesia Maju;
- Mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat akan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang juga ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 ihwal Gerakan Ayo Olahraga semoga sehat jasmani, rohani, sosial, dan bermutu, produktif, sehingga bisa berdaya-saing;
- Mengajak seluruh elemen Masyarakat Indonesia untuk melaksanakan gerakan hidup sehat secara masif dan meluas di setiap kegiatan sehari-hari;
- Upaya mewujudkan Bangsa dan Negeri Indonesia yang sehat-sejahtera;
- Menumbuhkan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melaksanakan GERMAS secara rutin dan secara teratur: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya menuju keberhasilan untuk mencapai kualitas sumber daya insan indonesia yang lebih sehat, produktif, mandiri, dan unggul.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Hari Kesehatan Nasional (HKN) menjadi bab dalam daftar hari penting Nasional dalam mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan dalam membangun bangsa sehat berkarakter menuju SDM Unggul untuk Indonesia Maju berprestasi melalui dasar dan arah peningkatan berkelanjutan.
1. SEJARAH PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019
Sejarah telah mencatat keberhasilan Pembasmian penyakit malaria yang secara simbolis dilakukan oleh Soekarno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta sebagai hari kebangkitan di bidang kesehatan. Dari latar belakang itulah pada risikonya selanjutnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kasatmata kepedulian akan pentingnya pendidikan termasuk gerakan hidup sehat di negeri ini, tanggal keberhasilan penanganan problem kesehatan Nasional dalam hal ini malaria yang menyebabkan ratusan ribu jiwa mati akhir penyakti tersebut maka melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Peristiwa penting kesehatan Nasional 12 November, kemudian kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kesehatan Nasional.
Pada ketika itu, apabila ditilik Menilik kembali ke belakang pada kala 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa mati akhir malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia sanggup dieliminasi. Oleh alasannya ialah itu pemerintah melaksanakan perjuangan pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentulah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM).
Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia. Pembasmian malaria dilakukan dengan memakai obat gres yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat.
5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah menerima derma dari penyakit malaria. Tentu menjadi pujian tersendiri bagi Mayarakat Indonesia atas keberhasilan tersebut alasannya ialah dengan sangat terperinci sejarah telah menulis suatu riwayat di bidang kesehatan dan hal ini akan tertulis sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia.
Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad besar lengan berkuasa dalam membangun peningkatan budaya hidup sehat dan sebagai pendorong untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat. Peringatah HKN juga harus dimaknai dengan perubahan cara berfikir dari makna kesehatan yang semula diarahkan bagaimana menyembuhkan orang sakit, menjadi berfikir bagaimana sehat mental, fisik, spiritual, lingkungan dan faktor pendukung lain; itu berarti masyakat bisa untuk menceegah penyakit. Hal ini mempunyai konsekuensi bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan imbas terhadap bidang kesehatan, memperlihatkan donasi positif dan tidak merugikan insan yang hidup dalam lingkungan dan sikap sehat.
Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan logo dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.
2. LOGO PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019
Adapun logo peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), ialah sebagai berikut.
Gambar logo HKN (Hari Kesehatan Nasional) 2019 ke 55 |
Catatan: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 16 Oktober 2019 telah meliris melalui situs resmi promkes.kemkes.go.id mengenai Juknis sebagai pedoman resmi peringatan ke-55 tahun 2019 untuk HKN dalam pedoman logo untuk spanduk, kartu ucapan selamat, baliho pelaksanaan kegiatan Pra-HKN dalam menyambut HKN di 2019.
Baca:
- KEBUGARAN FISIK : PENGERTIAN, KOMPONEN, TUJUAN, MANFAAT, KONSEP & FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUGARAN JASMANI
- PENGERTIAN GIZI SEIMBANG DAN PRINSIPNYA
- PENGERTIAN GIZI ATAU NUTRISI
- LOGO DAN TEMA PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL (HGN) 2019
3. TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE-55 TAHUN 2019
Sebagaimana diliris dalam gosip situs resmi oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI ( promkes.kemkes.go.id ), tema utama yang diangkat dalam Peringatan Hari Kesehatn Nasional (HKN) tahun 2019 ke 55 ialah "GENERASI SEHAT, INDONESIA UNGGUL”. dengan tema hashtag #sehatmilikkita ini diperlukan menjadi momentum untuk mengajak masyarakat terus gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan unggul.
4. MAKNA LOGO SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) 2019
Adapun memaknai HKN tahun 2019 ke-55 yang tersirat dalam tema dan logo Peringatan Hari Kesehatan Nasional ini sanggup artikan bahwa perlunya menumbuhkan motivasi dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat: baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, ihwal pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui kegiatan gotong royong, bekerja bahu-membahu untuk mencapai kualitas sumber daya insan Indonesia yang sehat, produktif, mandiri, unggul yang sehat jasmani, rohani, sosial, bermutu, produktif, berdaya-saing dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat yang mesti dilakukan ditengah kegiatan apapun sehari-hari. Inilah hakekat yang mestinya menjadi makna sesungguhnya bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.
Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk pendidikan bangsa yang sehat jiwa raga berkarakter melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).