Pengertian Ekosistem Serta Contohnya

Ekosistem, sebuah istilah yang sangat sering dipakai dalam biologi, ialah komunitas flora dan binatang yang berinteraksi satu sama lain di area tertentu, dan juga dengan lingkungan mereka yang tidak hidup. Lingkungan yang tidak hidup termasuk cuaca, bumi, matahari, tanah, iklim dan atmosfer. Ekosistem berafiliasi dengan cara semua organisme yang berbeda ini hidup berdekatan satu sama lain dan bagaimana mereka saling berinteraksi. Misalnya, dalam ekosistem di mana ada kelinci dan rubah, kedua makhluk ini berada dalam kekerabatan di mana rubah memakan kelinci untuk bertahan hidup. Hubungan ini mempunyai ketukan pada imbas dengan makhluk dan tumbuhan lain yang hidup di tempat yang sama atau serupa. Misalnya, semakin banyak kelinci yang dimakan rubah, semakin banyak tumbuhan yang sanggup mulai tumbuh alasannya ada lebih sedikit kelinci yang memakannya.

Menurut Wikipedia, “Ekosistem ialah komunitas organisme hidup dalam hubungannya dengan komponen tak hidup dari lingkungan mereka (hal-hal menyerupai udara, air dan tanah mineral), berinteraksi sebagai suatu sistem. Komponen biotik dan abiotik ini dianggap saling terkait melalui siklus nutrisi dan aliran energi. Karena ekosistem didefinisikan oleh jaringan interaksi antara organisme, dan antara organisme dan lingkungannya, mereka sanggup dari banyak sekali ukuran tetapi biasanya meliputi ruang spesifik dan terbatas (meskipun beberapa ilmuwan menyampaikan bahwa seluruh planet ialah ekosistem). "

Ekosistem bisa sangat besar, dengan ratusan binatang dan tumbuhan yang berbeda semuanya hidup dalam keseimbangan yang halus, atau mereka bisa relatif kecil. Di tempat-tempat yang keras di dunia, khususnya Kutub Utara dan Selatan, ekosistemnya relatif sederhana alasannya hanya ada beberapa jenis makhluk yang sanggup tahan terhadap suhu beku dan kondisi kehidupan yang keras. Beberapa makhluk sanggup ditemukan di banyak sekali ekosistem berbeda di seluruh dunia dalam kekerabatan yang berbeda dengan makhluk lain atau serupa. Ekosistem juga terdiri dari makhluk-makhluk yang saling menguntungkan satu sama lain. Sebagai pola yang sederhana, kita mengambil pola dari ikan badut dan anemon - ikan badut membersihkan anemon dan menjaganya tetap kondusif dari benalu saat anemon menyengat predator yang lebih besar yang jikalau tidak akan memakan ikan badut.

Menurut para ahli, "Bumi sebagai ekosistem secara universal. Ekosistem sanggup dihancurkan oleh pihak asing. Pihak asing itu bisa naik suhu atau naik permukaan maritim atau perubahan iklim. Pihak asing sanggup menghipnotis keseimbangan alami dan sanggup membahayakan atau menghancurkan ekosistem. Agak disayangkan, tetapi ekosistem telah dihancurkan dan lenyap oleh acara buatan insan menyerupai penggundulan hutan, urbanisasi, dan acara alam menyerupai banjir, badai, kebakaran, atau letusan gunung berapi."




1. STRUKTUR EKOSISTEM

Pada tingkat fungsional dasar, ekosistem umumnya mengandung produsen utama (tanaman) yang bisa memanen energi dari matahari melalui proses yang disebut fotosintesis. Energi ini kemudian mengalir melalui rantai makanan. Berikutnya ialah konsumen. Konsumen sanggup menjadi konsumen primer (herbivora) atau konsumen sekunder (karnivora). Konsumen ini memakan energi yang ditangkap. Pengurai bekerja di bab bawah rantai makanan. Jaringan mati dan produk limbah diproduksi di semua tingkatan. Pemakan bangkai, detritivora, dan pengurai tidak hanya memakan energi ini tetapi juga memecah materi organik kembali menjadi unsur organiknya. Ini ialah mikroba yang menuntaskan pekerjaan dekomposisi dan menghasilkan unsur organik yang sanggup dipakai kembali oleh produsen.

Energi yang mengalir melalui rantai makanan yaitu dari produsen ke konsumen sampai pengurai selalu tidak efisien. Itu berarti lebih sedikit energi tersedia di tingkat konsumen sekunder daripada di tingkat produsen primer. Tidak mengherankan, tetapi jumlah energi yang dihasilkan dari satu tempat ke tempat banyak bervariasi alasannya jumlah radiasi matahari dan ketersediaan nutrisi dan air.


2. JENIS EKOSISTEM

Ada sangat banyak jenis ekosistem di luar sana, tetapi tiga kelas utama ekosistem, adakala disebut sebagai 'bioma', yang relatif terkandung, ialah sebagai berikut:
  1. Ekosistem Air Tawar
  2. Ekosistem Terestrial
  3. Ekosistem Lautan

Baca : Pengertian Sismbiosis - Jenis Serta Contohnya

Ekosistem Air Tawar

Ini kemudian sanggup dipecah menjadi ekosistem yang lebih kecil. Sebagai contoh, dalam ekosistem air tawar pelajarancg menemukan:

Ekosistem Tambak

Ini biasanya relatif kecil dan berisi. Sebagian besar waktu mereka meliputi banyak sekali jenis tanaman, amfibi dan serangga. Kadang-kadang mereka termasuk ikan, tetapi alasannya ini tidak sanggup bergerak semudah amfibi dan serangga, itu lebih kecil kemungkinannya, dan sebagian besar waktu ikan secara artifisial diperkenalkan ke lingkungan ini oleh manusia.

Ekosistem Sungai

Karena sungai selalu terhubung ke laut, mereka cenderung mengandung ikan di samping tanaman, amfibi, dan serangga biasa.

Ekosistem semacam ini juga sanggup meliputi burung alasannya burung sering berburu di dalam dan sekitar air untuk ikan kecil atau serangga.

Seperti yang terang dari judulnya, ekosistem air tawar ialah ekosistem yang terkandung dalam lingkungan air tawar. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, kolam, sungai dan terusan air lainnya yang bukan maritim (yang, tentu saja, air asin dan tidak sanggup mendukung makhluk air tawar untuk waktu yang lama). Ekosistem air tawar bekerjsama ialah yang terkecil dari tiga kelas utama ekosistem, terhitung hanya 1,8% dari total permukaan Bumi. Ekosistem sistem air tawar termasuk ikan yang relatif kecil (ikan yang lebih besar biasanya ditemukan di laut), amfibi (seperti katak, kodok dan kadal), serangga dari banyak sekali jenis dan, tentu saja, tanaman. Bagian yang benar-benar terkecil dari jaring kuliner ekosistem semacam ini ialah plankton, organisme kecil yang sering dimakan oleh ikan dan makhluk kecil lainnya.

Ekosistem Terestrial

Ekosistem darat banyak alasannya ada begitu banyak tempat di bumi. Beberapa ekosistem darat yang paling umum yang ditemukan ialah sebagai berikut:
  • Hutan hujan - Hutan hujan biasanya mempunyai ekosistem yang sangat padat alasannya ada begitu banyak jenis binatang yang semuanya hidup di tempat yang sangat kecil.
  • Tundra - Seperti yang disebutkan di atas, tundra biasanya mempunyai ekosistem yang relatif sederhana alasannya jumlah kehidupan yang terbatas yang sanggup didukung dalam kondisi yang keras ini.
  • Gurun Pasir - Sangat berlawanan dengan tundra dalam banyak hal, tetapi masih keras, lebih banyak binatang hidup di panas ekstrem daripada hidup di dinginnya Antartika yang ekstrem, misalnya.
  • Savana - Ini berbeda dari gurun alasannya jumlah hujan yang mereka dapatkan setiap tahun. Sedangkan gurun hanya mendapat sedikit curah hujan setiap teh, sabana cenderung sedikit berair yang lebih baik untuk mendukung lebih banyak kehidupan.
  • Hutan - Ada banyak jenis hutan di seluruh dunia termasuk hutan gugur dan hutan jenis konifera. Ini sanggup mendukung banyak kehidupan dan sanggup mempunyai ekosistem yang sangat kompleks.
  • Rumput - Rumput mendukung banyak sekali kehidupan dan sanggup mempunyai ekosistem yang sangat kompleks dan terlibat.

Karena ada begitu banyak jenis ekosistem terestrial yang berbeda, mungkin sulit untuk menciptakan generalisasi yang meliputi semuanya.

Karena ekosistem darat sangat beragam, sulit untuk menciptakan generalisasi perihal ekosistem terestrial. Namun, beberapa hal benar hampir sepanjang waktu. Misalnya, sebagian besar mengandung herbivora yang memakan tumbuhan (yang mendapat rezeki dari matahari dan tanah) dan semuanya mempunyai karnivora yang memakan herbivora dan karnivora lainnya. Beberapa tempat, menyerupai kutub, mengandung karnivora terutama alasannya tidak tumbuh-tumbuhan tumbuh. Banyak binatang dan flora yang tumbuh dan hidup di ekosistem darat juga berinteraksi dengan air tawar dan adakala bahkan ekosistem lautan.

Ekosistem Lautan

Ekosistem lautan relatif terkandung, meskipun mereka, menyerupai ekosistem air tawar, juga termasuk burung-burung tertentu yang berburu ikan dan serangga yang bersahabat dengan permukaan laut. Ada banyak sekali jenis ekosistem laut:
  • Air dangkal - Beberapa ikan kecil dan karang hanya hidup di perairan dangkal yang bersahabat dengan daratan.
  • Air dalam - Makhluk besar dan bahkan raksasa bisa hidup jauh di perairan lautan. Beberapa makhluk teraneh di dunia hidup sempurna di dasar laut.
  • Air hangat - Air hangat, menyerupai yang ada di Samudra Pasifik, mengandung beberapa ekosistem paling mengesankan dan rumit di dunia.
  • Air dingin - Air cuek yang kurang bermacam-macam masih mendukung ekosistem yang relatif kompleks. Plankton biasanya membentuk dasar rantai makanan, diikuti oleh ikan kecil yang dimakan oleh ikan yang lebih besar atau oleh makhluk lain menyerupai anjing maritim atau penguin.

Ekosistem maritim ialah beberapa yang paling menarik di dunia, terutama di perairan hangat menyerupai Samudra Pasifik. Ini tidak kalah penting alasannya sekitar 75% Bumi tertutup oleh laut, yang berarti ada banyak ruang bagi semua jenis makhluk yang berbeda untuk hidup dan berkembang. Sebenarnya ada tiga jenis ekosistem samudera: perairan dangkal, perairan dalam dan permukaan maritim dalam. Dalam dua hal ini, dasar rantai kuliner ialah plankton, menyerupai halnya pada ekosistem air tawar.

Plankton dan tumbuhan lain yang tumbuh di maritim bersahabat permukaan bertanggung jawab atas 40% dari semua fotosintesis yang terjadi di Bumi. Dari sini ada makhluk herbivora yang memakan plankton, menyerupai udang, yang kemudian sendiri biasanya dimakan oleh makhluk yang lebih besar, terutama ikan. Menarik, di maritim dalam, plankton tidak bisa ada alasannya fotosintesis tidak sanggup terjadi alasannya cahaya tidak bisa menembus sejauh itu ke kedalaman laut. Oleh alasannya itu, di kedalaman samudera terdalam, makhluk-makhluk telah menyesuaikan diri dengan sangat asing dan merupakan salah satu makhluk hidup yang paling menakjubkan dan paling angker di dunia.


3. KOMPONEN PENYUSUN

Komponen-komponen penyusun dari ekosistem adalah:

1. Biotik

Istilah Biotik ialah umum dipakai untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Biotik disusun oleh suatu ekosistem, akan tetapi bukan dari komponen abiotik, komponen penyusunnya disebut dengan komponen biotik. Jika dilihat dari tugas serta fungsinya, dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Heterotrof

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan materi organik dan disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya atau biasa disebut konsumen atau konsumen makro (fagotrof) alasannya kuliner yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof ialah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Dekomposer

Pengurai atau dekomposer ialah organisme yang menguraikan materi organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) alasannya kuliner yang dimakan berukuran lebih besar. Yang tergolong pengurai ialah kuman dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu binatang pengurai yang memakan sisa-sisa materi organik, contohnya ialah kutu kayu.

 sebuah istilah yang sangat sering dipakai dalam biologi PENGERTIAN EKOSISTEM SERTA CONTOHNYA
Gambar: Contoh ekosistem

2. Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup ialah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik sanggup berupa materi organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
  • Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Contoh: Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  • Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Misal: Organisme di gurun menyesuaikan diri terhadap ketersediaan air di gurun.
  • Garam. Konsentrasi garam menghipnotis kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  • Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air sanggup menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar menciptakan peningkatan suhu sehingga binatang dan flora tertekan.
  • Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme menurut pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  • Iklim. Iklim ialah kondisi cuaca dalam jangka waktu usang dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu tempat yang dihuni komunitas tertentu.



4. KESIMPULAN PENGERTIAN EKOSISTEM SERTA CONTOHNYA

Ekosistem ialah interaksi organisme dengan lingkungannya melalui sistem timbal balik. Ilmu yang mempelajari Ekosistem disebut ekologi. Menurut spesialis Hutagalung RA. (2010), Ekosistem merupakan suatu tatanan kesatuan secara utuh, menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup saling memengaruhi.

Berdasarkan Hipotesis Gaia, yaitu organisme, khususnya mikroorganisme, bersamaan dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel