Perpindahan Panas Konduksi, Konveksi, Radiasi Dan Contohnya
January 17, 2020
Edit
Energi panas sanggup diperoleh dari banyak sekali sumber. Beberapa teladan sumber energi panas ialah matahari, api, listrik, panas bumi, serta tabrakan benda. Panas yang berpindah disebut kalor. Secara alamiah kalor berpindah dari benda yang mempunyai suhu lebih tinggi ke benda yang mempunyai suhu yang lebih rendah. Perpindahan panas sanggup melalui beberapa cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut ini pembahasan perihal perpindahan panas secara konduksi, konveksi, radiasi dan contohnya.
Contoh Konduksi
1. Ketika mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang dipakai untuk mengaduk juga ikut panas. Hal ini mengatakan bahwa kalor atau panas berpindah dari teh yang panas ke ujung sendok aluminium yang dipegang.
2. Ketika memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin usang ujung yang dipegang semakin panas. Hal ini mengatakan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.
3. Saat memasak air maka kalor atau panas berpindah dari api kompor menuju panci dan menjadikan air mendidih.< Dari beberapa teladan di atas sanggup disimpulkan bahwa besi dan aluminium merupakan penghantar panas yang baik.
Peristiwa konduksi sangat erat hubungannya dengan daya hantar kalor suatu zat. Daya hantar kalor suatu zat ialah kemampuan zat untuk menghantarkan panas (kalor). Artinya suatu zat yang daya hantar kalornya tinggi lebih cepat menghantarkan panas. Beberapa zat atau benda menurut daya hantar panas, dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
• Konduktor, ialah penghantar panas dengan baik. Contohnya ialah semua jenis logam.
• Isolator, ialah penghantar panas buruk. Isolator disebut juga penyekat lantaran sanggup meredam panas. Contohnya ialah plastik, karet, kayu, gabus, kain.
• Semikonduktor, ialah zat yang bersifat setengah konduktor dan setengah isolator, misalnya ialah gelas dan ebonit.
Contoh Konveksi
1. Saat memasak air, maka air potongan bawah akan lebih dulu panas, ketika air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air mempunyai suhu yang sama.
2. Terjadinya angin darat dan angin laut. Pada malam hari daratan lebih cepat hirau taacuh daripada laut. Akibatnya udara panas di atas maritim bergerak naik dan tempatnya digantikan oleh udara yang lebih hirau taacuh dari daratan, sehingga terjadi angin darat yang bertiup dari daratan ke lautan.
Sedangkan pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat panas. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih hirau taacuh yang berada di atas maritim bergerak ke daratan lantaran tekanan udara di atas permukaan maritim lebih besar daripada tekanan di atas daratan. Hal ini menjadikan terjadinya angin maritim yang bertiup dari permukaan maritim ke daratan.
Contoh Radiasi
1. Matahari memancarkan panas ke bumi yang pribadi bisa kita rasakan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menyalakan api unggun, berada erat tungku perapian, maka kita yang berada di erat nyala api tersebut akan mencicipi hangat.
Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda bergantung pada warna benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna terperinci merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk. Itulah sebabnya kita tidak dianjurkan menggunakan baju berwarna hitam di siang hari, lantaran baju berwarna hitam akan menciptakan kita semakin kepanasan.
Itulah pembahasan perihal Perpindahan Panas Konduksi, Konveksi, Radiasi dan Contohnya. Semoga bermanfaat.
Perpindahan Panas secara Konduksi (Hantaran)
Konduksi ialah insiden perpindahan kalor atau panas melalui zat mediator tanpa disertai perpindahan zat mediator tersebut. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi pada benda padat berbahan logam.Contoh Konduksi
1. Ketika mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang dipakai untuk mengaduk juga ikut panas. Hal ini mengatakan bahwa kalor atau panas berpindah dari teh yang panas ke ujung sendok aluminium yang dipegang.
2. Ketika memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin usang ujung yang dipegang semakin panas. Hal ini mengatakan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.
3. Saat memasak air maka kalor atau panas berpindah dari api kompor menuju panci dan menjadikan air mendidih.< Dari beberapa teladan di atas sanggup disimpulkan bahwa besi dan aluminium merupakan penghantar panas yang baik.
Peristiwa konduksi sangat erat hubungannya dengan daya hantar kalor suatu zat. Daya hantar kalor suatu zat ialah kemampuan zat untuk menghantarkan panas (kalor). Artinya suatu zat yang daya hantar kalornya tinggi lebih cepat menghantarkan panas. Beberapa zat atau benda menurut daya hantar panas, dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
• Konduktor, ialah penghantar panas dengan baik. Contohnya ialah semua jenis logam.
• Isolator, ialah penghantar panas buruk. Isolator disebut juga penyekat lantaran sanggup meredam panas. Contohnya ialah plastik, karet, kayu, gabus, kain.
• Semikonduktor, ialah zat yang bersifat setengah konduktor dan setengah isolator, misalnya ialah gelas dan ebonit.
Perpindahan Panas secara Konveksi (Aliran)
Konveksi ialah perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Konveksi agak seolah-olah dengan konduksi. Bedanya,konduksi ialah perpindahan kalor tanpa disertai zat mediator sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara.Contoh Konveksi
1. Saat memasak air, maka air potongan bawah akan lebih dulu panas, ketika air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air mempunyai suhu yang sama.
2. Terjadinya angin darat dan angin laut. Pada malam hari daratan lebih cepat hirau taacuh daripada laut. Akibatnya udara panas di atas maritim bergerak naik dan tempatnya digantikan oleh udara yang lebih hirau taacuh dari daratan, sehingga terjadi angin darat yang bertiup dari daratan ke lautan.
Sedangkan pada siang hari, daratan suhunya lebih cepat panas. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik dan udara yang lebih hirau taacuh yang berada di atas maritim bergerak ke daratan lantaran tekanan udara di atas permukaan maritim lebih besar daripada tekanan di atas daratan. Hal ini menjadikan terjadinya angin maritim yang bertiup dari permukaan maritim ke daratan.
Perpindahan Panas secara Radiasi (Pancaran)
Radiasai ialah perpindahan kalor atau panas tanpa adanya zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara.Contoh Radiasi
1. Matahari memancarkan panas ke bumi yang pribadi bisa kita rasakan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menyalakan api unggun, berada erat tungku perapian, maka kita yang berada di erat nyala api tersebut akan mencicipi hangat.
Jumlah radiasi kalor yang diserap ataupun dipancarkan oleh suatu benda bergantung pada warna benda. Benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor yang baik, sementara itu benda-benda yang berwarna terperinci merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk. Itulah sebabnya kita tidak dianjurkan menggunakan baju berwarna hitam di siang hari, lantaran baju berwarna hitam akan menciptakan kita semakin kepanasan.
Itulah pembahasan perihal Perpindahan Panas Konduksi, Konveksi, Radiasi dan Contohnya. Semoga bermanfaat.